
merdeka!!! sebuah harga mahal yang harus dibayarkan oleh bangsa indonesia 66 tahun yang lalu, namun apakah sampai sekarang kita benar-benar sudah merdeka???banyak orang yang bilang kita masih belum merdeka, namun alasan yang diungkapkan mash belum spesifik, lalu dimanakah letak belum merdekanya???. delapan hari kita sudah melewati peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 66, namun sepertinya tidak ada sesuatu yang membekas, semuanya bagai angin lalu, tak ada yang berarti dari peringatan 66 tahun kemerdekaan republik indonesia. apakah kita sedang berbenah ataukah hanya statis diam ditempat. semua elemen masyarakat kurang menghargai dan menyadari apa makna kemerdekaan sehingga semuanya hanya berjalan biasa saja.
dalam tatanan masyarakat kita sebenarnya ada tiga golongan, yaitu :
1. Golongan Atas => para pejabat dan konglomerat
Golongan atas cenderung sulit untuk mengalami perubahan karena mereka berada di zona aman dengan berbagai fasilitas dan kemudahannya untuk melakukan apa saja sehingga merka cenderung bertahan dengan semua kondisi yang ada.
2. Golongan Menengah => para pelajar dan kaum cendekia
Golongan menengah merupakan golongan yang punya potensi untuk merubah dan berubah dari keadaan yang ada, tentunya beruba ke arah yang lebih baik sehingga disebut "Agent Of Change". Denga ilmunya diharapkan mampu menimbulkan kepekaan terhadap lingkungan baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial sehingga mampu mengubah negara menjadi lebih baik.
3. Golongan Bawah => rakyat biasa yang tergolong ekonominya menengah kebawah
Golongan ini cenderung sulit untuk merubah dan berubah dari keadaan karena terlalu takut dengan golongan atas. sebagian besar golongan bawah menggantungkan hidpnya dari mata pencaharian dari golongan atas.
kemudian apa yang harus diubah dan bagaimana mengubahnya??setidaknya itu menjadi pertanyaan besar bagi seluruh lapisan masyarakat indonesia. dengan berbagai permasalahan yang ada diindonesia, itu sudah cukup menjadi alasan kenapa kita harus berubah, merubah pola pikir, mengubah kebiasaan dan mengubah paradigma. kita sepertinya membutuhkan sosok budi utomo, dimana belum ada pemersatu untuk mengubah bangsa indonesia, semua perubahan dan perjuangan hanya sebatas ruang lingkup profesi. meskipun pada zaman sekarang perjuangan tidak harus mengangkat senjata apa lagi bambu runcing, semua berjuang sesuai keahlian dan kemampuan sesuai profesinya. seorang guru berjuang dengan mendidik anak bangsa agar menjadi pintar dan mampu membawa indonesia dlaam kangah internasional, seorang petani berjuang dengan hasil pertanianya untuk memenuhi kebutuhan dan mengekspor ke luar negeri, begitu juga dengan seorang petani, seorang pedagang, dll. pada kenyataanya kita hanya menjadi budak di negeri sendiri, kita hanya menjadi buruh dari perusahaan asing maupun perusahaan lokal yg bergabung dengan Penanam Modal Asing. bayangkan saja gaji seorang petani seharian disawah hanya diberi upah kurang dari Rp 50.000,- namun pekerja asing digaji denga hitungan jam. lalu bagaimana mengubah semua ini??tentunya harus ada peran dari berbagai pihak, pemerintah sebagai wadah dan alat pemersatu rakyat masih didominasi oleh penjahat kerah putih (koruptor).