apa kita tahu tentang cinta???? mugnkin sebagian dari kita menjalani cinta dan merasa sedang bercinta,meskipun kita sendiri terkadang belum sepenuhnya mengerti arti cinta.
Rabu, 23 Mei 2012
Senin, 14 Mei 2012
The Second Choice
Mungkin kamu masih bisa tidur lelap
tanpa harus memikirkan semuanya
Mungkin kamu masih bisa makan enak
tanpa harus memahami semuanya
Mungkin kamu masih bisa tersenyum manis
tanpa harus merasakan semuanya
Mungkin kamu bisa melakukan semuanya
tanpa harus mengalaminya
Tapi Aku....
aku disini memikirkannya
aku disini memahaminya
aku disini merasakannya
aku disini mengalaminya
Aku hanya...
menjadi bagian dari kasalahan
menjadi bagian dari kekalahan
menjadi bagian dari penyesalan
menjadi bagian dari kegelapan
menjadi bagian dari kesenyapan
Mungkin aku percaya kalau cinta itu tidak ada
tapi aku percaya kalau kesempatan itu ada
semakin jauh kamu menghilangkannya
maka semakin dekat aku untuk mengadakannya
aku tak bermaksud memaksa
hanya ingin memperjuangkan cinta
aku tak bermaksud menyiksa
hanya ingin menghilangkan asa
aku tak bermaksud egois
hanya ingin bersikap optimis
aku hanyalah hembusan angin lalu…
tak memiliki arti, dan tak berarti…
tak memiliki makna, dan tak bermakna…
tak memiliki rasa, dan tak berasa…
semua rasa berbalut dengan asa…
membelenggu dalam jiwa,,,
mengoyak setiap rasa…
membunuh jiwa dan raga…
sebuah cerita yang mungkin tak bermakna,,,
sebuah cerita yang mungkin tak berarti,,,
tapi ini adalah sebuah perjalanan,,,
perjalanan mencari arti,,,
perjalanan mencari makna,,,
Aku tak menyangka kalau akhirnya akan menjadi seperti ini. dulu saat aku menyadari semuanya, saat aku menyadari kamu tak punya rasa, aku pikir mungkin aku lebih baik pergi. pergi meninggalkan kenangan, memberikan kamu hembusan kebahagiaan bersama orang lain yang layak untukmu. aku hanya berfikir bahwa itu hanya akan membuat rasa sakit, karena semuanya berdiri di atas keterpaksaan. aku memulainya dan aku juga mengakhirinya. Ternyata rasa sakitku ketika jauh dari kamu lebih sakit daripada ketika aku merasakan rasa sakit bersamamu. Mungkin ini tentang waktu, mungkin ini tentang kebiasaan, atau mungkin ini tentang pelajaran rasa sakit. Aku benar-benar memilih jalan yang salah. Kini aku berada di persimpangan jalan. Kembali tak mampu,ke depanpun tak mau.
Bagaimanapun juga...
ya sudahlah, toh semua itu sudah terjadi. toh kamu juga nggak akan pernah mau mengerti bagi kamu kata-kata di atas tak lebih dari sekedar “intermezo”. Aku tahu aku salah, banyak kesalahan yang pernah aku perbuat selama 2 tahun bersamamu. aku mulai tersadar ketika setengah bulan jauh dari kamu. seandainya masih ada kesempatan, akupun akan memperbaikinya semaksimal mungkin. Aku tidak akan berusaha membahagiakan kamu, tapi aku akan berjanji untuk membahagiakan kamu bagaimanapun caranya, walaupun dengan pengorbanan nyawa....
aaaarrrkkkhhhh....
agaknya semua itu terlalu berlebihan. aku terlalu bodoh untuk memahami semuanya. aku tak lebih dari anak kecil yang penuh emosi. penuh obsesi, penuh ambisi, dan penuh dengan basa-basi.
“Hidup itu Pilihan” dan kamu sudah memilih apa yang menjadi pilihanmu. Pilihan yang tentunya sudah kamu pikirkan matang-matang. Mungkin sampai sekarangpun aku masih bodoh. masih bersikukuh mempertahankan semuanya. aku hanya mempertahankan rasa sakit. mempertahankan keyakinan tanpa kekuatan. banyak hal yang seharusnya aku bicarakan ke kamu. tapi mau bagaimana lagi, semua sudah menjadi kesalahan, semua sudah menjadi kekalahan. tadinya aku berfikir mungkin aku kalah jumlah, tapi aku tidak kalah tanding. tapi semua itu salah. aku ternyata kalah jumlah dan aku kalah tanding. aku masih berharap kemungkinan itu ada, walaupun keyakinan sudah tidak ada.
Cukup sudah aku berbicara panjang lebar tak berguna. aku cuma kamu ingin tahu beberapa hal :
1. Aku masih belum percaya kalau rasa cinta itu sudah tidak ada. walaupun
aku berkeyakinan, tapi aku juga tak punya kekuatan untuk mempertahankan dan memperjuangkan semuanya. dan akhirnya aku hanya bisa pasrah dengan semuanya, aku menunggu keajaiban untuk harapan itu.
2. Kamu sudah memilih seseorang sesuai dengan pilihan orang tuamu dan kamupun menyetujuinya karena di situlah kamu bisa menemukan kebahagian jasmani dan rohani kamu, seseorang yang memang jauh lebih
pantas daripada aku. Kamu sudah memilih handoko,,,
seseorang yang memiliki prospek cerah, tidak seperti aku yang tidak punya masa depan. Aku menyadari memang aku tidak punya sesuatu untuk dibanggakan, tapi aku percaya nasibku bukan hanya hari ini saja, tetapi juga esok. Seberapapun aku berusaha, kamu tetap akan memilih pilihan
orang tua kamu. meskipun sakit aku mendengar semua itu, namun aku mencoba SABAR dan SADAR dengan keadaan ini. Meskipun aku mulai kehilangan keseimbangan, meskipun aku mulai kehilangan rasional, namun aku berusaha untuk tetap tidak memaksakan kehendakku. Sejujurnya saja sampai matipun aku tidak akan pernah rela kamu dengan yang lain. tetapi mendengar pengakuan kamu sendiri, aku tidak bisa berbuat apa-apa, aku “Speechless”.
Dalam hal ini aku terlihat jahat. aku begitu egois, aku begitu arogan. semua yang kulakukan semata-mata untuk kepentingan dan kebahagianku sendiri. Namun jauh daripada itu, aku masih teramat sangat mencintai kamu. aku masih mau berusaha dan berjanji untuk kamu. untuk semua yang pernah diperjuangkan meski hanya sesaat. dipersimpangan jalan ini, aku mulai untuk memutuskan jalan mana yang akan kulewati setelah ini. jalan itu bukanlah jalan kembali, dan juga bukan jalan ke depan yang aku lewati. aku akan melewati jalan samping, entah kanan ataupun kiri. aku tidak akan memilih kamu dan tidak akan memilih dia.
Jika kamu sudah bersikeras, maka akupun tidak akan memaksa. aku akan berusaha untuk melupakan kamu, melupakan semuanya. melupakan semua yang telah terjadi, melupakan semua yang pernah terjadi, dan melupakan apa yang sedang terjadi. Aku tahu ini sulit bagiku untuk semuanya. namun aku juga harus bisa menghargai kamu walaupun aku harus menanggung semua kesakitan ini. Aku akan berusaha untuk tidak mengganggumu dan mengusik kamu. Semua rasa sakit ini akan hilang secara perlahan oleh waktu dan kehidupan yang telah Allah gariskan untukku dan untukkmu. kalau memang materi yang kamu inginkan akupun bisa memberikan walaupun dengan waktu yang tidak bisa ditentukan. Perasaan yang ada seakan tak bermakna karna harta. Aku berjanji akan berusaha, namun semua itu percuma, semua itu sia-sia. Mungkin inilah jalan yang Allah tunjukan pada kita, jalan yang Allah takdirkan untuk kita. Semua menjadi sebuah keterlambatan. Keterlambatan kesadaran, keterkambatan kebahagiaan, keterlambatan semuanya. sehingga perbaikanpun tak berguna.
Perbaikan hanya bagian dari spekulasi untuk kembali. Spekulasi yang tidak berarti. Kemungkinan yang sulit untuk dipahami. dan semuanya membuatku tak mengerti skenario apa lagi yang Allah rencanakan untukku, untukkmu, untuk kehidupanku, dan untuk kehidupanmu. Aku tahu semua itu sudah terlambat. tapi setidaknya aku selalu berusaha untuk mengingat apa yang kamu inginkan agar menjadi bagian dari tujuan hidupku yaitu membahagiakanmu. Aku berikan setangkai bunga mawar dengan cincin yang sudah kusematkan di jariku dan satu lagi yang kuberikan untukmu. Aku tidak meminta kamu memakainya. Aku juga tidak meminta kamu untuk mengenangnya. bagiku kamu menyimpannya saja sudah lebih dari cukup. Aku tidak tahu apakah cincin itu pas di jarimu.
Aku hanya tahu keinginanmu tanpa tahu ukurannya. secara pribadi aku melamarmu, memberikan janji kebahagiaan untukmu. meskipun itu tak mungkin, akupun juga tidak terlalu berharap banyak.
Aku hanya bisa mengucapkan “Selamat” semoga apa yang kamu pilih merupakan jodohmu, benar-benar kebahagiaan yang kamu cari selama ini. Akupun akan mencari kebahagiaan lain selain kamu, meskipun
kebahagiaanku hanya di kamu. Jika kamu berusaha untuk mencari kebahagiaan selain aku, maka akupun akan berusaha pula untuk mencari kebahagiaan selain kamu. meski butuh waktu lama tapi akan terus kucoba mencari kebahagiaan selain darimu, kebahagiaan selain kamu kamu dan kamu. Aku akan berusaha untuk tidak kembali ke kamu, meskipun aku juga selalu membuka pintu hatiku untukmu kapanpun, dimanapun. Aku teringat dengan kejadian waktu pertama kita kenal dulu, kamu menolakku dan menerima orang lain, akhirnya kamu memilih sesuatu yang salah.
Meskipun rasa sakit ini sama seperti rasa sakit ketika kamu menolakku dan memberikan pilihan yang salah, tapi aku tetap berdoa semoga pilihanmu kali ini benar. Kalau kamu memintaku untuk melupakan
semuanya, maka sebaliknya aku juga akan memintamu untuk melupakanku selamanya. tanpa komunikasi, tanpa pertemuan, tanpa adanya alasan. Aku takut aku menjadi pilihan keduamu seperti waktu itu. Jika memang harus berakhir, maka aku ingin akhir dengan tuntas tanpa bekas, tuntas tanpa batas. Aku terlalu mencintai kamu, aku tidak ingin berlarut-larut dalam kesedihan. aku tidak ingin “BERHARAP DALAM SENYAP”
Aku tahu kamu mungkin masih belum paham dengan kata-kataku, nggak paham dengan bahasaku. Intinya bahwa “ya sudahlah kalau memang itu sudah keinginan kamu sesuai dengan keinginan keluarga kamu. Aku akan pergi jauh, sejauh kamu membuang perasaanmu kepadaku.
And The Last...
Terimakasih untuk semua yang pernah kamu berikan.
Terimkasih untuk semua yang pernah kamu luangkan.
Terimakasih untuk smeua yang pernah dijalani bersamamu.
Terimakasih untuk semuanya...
Maaf kalau selama ini aku belum bisa nepati janjiku.
Maaf kalau selama ini aku belum bisa bahagiain kamu.
Maaf kalau selama ini aku banyak salah sama kamu.
Maaf untuk semuanya yang belum sempat...
Kalaupun kita tidak berjodoh, semoga Allah memudahkan
untuk kita saling melupakan,,,
kalau memang berjodoh, semoga Allah memudahkan
untuk kita kembali memperbaiki semuanya,,,
Apapun yang terjadi,,,
semoga menjadi jalan terbaik untuk kita semua...
Langganan:
Postingan (Atom)