<a href=http://zawa.wordpress.com>Zawa Clocks</a>

Rabu, 13 Juni 2012

Dear My Beib 1

Dear My Beib… Mungkin kamu bertanya-tanya, buat apa aku ngirim surat ke kamu??toh endingnya surat ini nggak bakal kamu baca, bahkan mungkin cuma masuk tong sampah. Wong sms yang Cuma bbrpa kata aja nggak pernah di bales, apalagi surat yang banyak kalimatnya, belum lagi ditambah dengan kerumitan bahasaku yang susah dimengerti sebagain besar orang. Terlepas dari semua itu ya sudahlah apapun yang akan kamu lakukan itu tidak akan mengurungkan niatku untuk mengirimkan goresan tinta di selembar kertas ini (padahal diketik bukan ditulis, pake computer pula bukan pake bolpoint apalagi pensil) heheheee…. Entah kenapa aku jadi teringat masa KKN kita dulu, setiap minggu kita harus menuliskan laporan kegiatan kita di divisi masing-masing. Aku jadi terfikir buat ngasih info ke kamu tentang kegiatanku, perkembanganku sejak dan selama putus sama kamu. Walau tanpa diprediksipun sudah jelas surat ini nggak mungkin kamu baca, tapi kamu tau sendiri kan aku orangnya nggak gampang menyerah apalagi kalau menyangkut Ce I eN Te A kalau kata de bagindas,heheeeee Hari ini tepat 45 hari sejak hari berakhirnya hubungan kita, aku menulis ini sebagai salah satu usaha, usaha untuk mendapatkan simpati dan cinta kamu kembali sekaligus menghilangkan perasaan ini. Aku ingin menumbuhkan, mengembangkan kekecewaan pada diriku kepadamu sehingga aku lambat laun akan bisa melupakanmu bahkan membenci kamu, namun tidak menutup kemungkinan aku juga tetap berharap kamu akan terbuka dan mau menerima aku kembali dalam ikatan yang lebih serius. By the way kayaknya terlalu banyak Mukadimah (pembukaan) dalam surat perdanaku ini. Nanti malah jadi kaya cerita komedi, padahal kan ini masalah cinta, masalah masa depan, masalah hati, de el el. Aku nggak akan bilang : 1. kalau aku masih cinta kamu dan mengharapkan kamu kembali 2. aku juga nggak akan bilang kalau aku kangen sama kamu 3. aku nggak akan bilang aku nggak bisa ngelupain kamu 4. aku nggak akan bilang kalau aku menunggu kamu walaupn hal itu sudah aku ungkapkan tapi aku tau kamu nggak akan pernah peka terhadap kata-kata itu. so aku Cuma mau ngasih perkembanganku yang mungkin kamu nggak tahu dan nggak mau tahu. Skripsiku bener-bener macet neh, aku masih belum bisa sepenuhnya focus sama skripsi aku, mungkin aku harus minum mizone dulu kali ya biar bisa jadi be 100 %,heheheee… Aku jadi teringat sama cerita olif/kholifah tentang mas yusuf. Aku tahu kamu pasti lupa ceritaku tentang nama-nama yang sudah aku sebutkan tadi. Jadi begini cerita’a “mas yusuf itu pacaran sama anak biologi temennya olif, ceweknya anak salem. Mereka udah tunangan dan orang tuanya ceweknya juga udah mempercayakan cewek itu sama mas yusuf, tapi entah kenapa mereka nggak jadi nikah, mereka bubar. Hal ini membuat mas yusuf hidupnya berantakan, dia ninggalin kuliah. Kuliahnya bubar. Nggak tahu dech gimana nasibnya sekarang” Aku nggak bermaksud jadi raja gossip, walaupun pada kenyataannya kamu sudah mencap aku seperti itu. Aku cuma takut kejadian hubungan kita akan jadi kaya mas yusuf. Walaupun mungkin secara psikologis aku sama kaya mas yusuf, tapi aku tetap berusaha mengontrol diri aku. Aku nggak mau terlalu berlarut-larut dalam masalah ini, makanya aku berusaha ngerjain skripsi meskipun dengan setengah hati, so hasilnya juga nggak maksimal, skripsiku berjalan lambat kaya siput yang jalan di padang pasir. Kamu boleh buka blogku beib (namanya mau tak ubah jadi www.justforyouhana.blogspot.com) jadi orang-orang nggak bakal tau alamat blogQ dan nggak baka bisa mbuka blogku, disitu aku nulis dua artikel tentang kamu. Aku yakin kamu pasti bakal marah kalau baca artikelku, dan endingnya justru itu akan menjauhkan kamu dari aku. Aku juga nggak tahu harus gimana, aku Cuma bisa menyalurkan bakat dan hobi nulisku di blog. Aku tahu banyak factor yang datang bertubi-tubi yang membuat kita semakin jauh. Dari mulai adanya handoko semenjak kita pisah, gossip yang nyebar nggak enak, sikap aku yang bikin ilfeel, aku yang ngubah status FB aku, mbuat album di FB. Ya aku Cuma bisa menganggap semua itu bagian dari takdir, bagian dari rencana Allah yang pastinya terbaik buat hambanya. Aku tahu kamu pernah mbuka FB aku bahkan aku yakin lebih dari sekali kamu mbuka FB aku, tapi nggak masalah buat aku. Bagi aku apapun yang kamu lakukan nggak akan pernah bisa membuatku membenci kamu, preeeeeettt 100 % gombal… aku tahu kamu nggak akan pernah tersenyum mbaca suratku ini, bahkan aku yakin kamu Cuma bisa menjep dan berkata dalam hati “bodo amat, itu urusan loe, gue udah nggak ada urusan sama loe”. Tentunya kamu sudah tahu gimana aku di FB, aku berusaha nyari kenalan cewek baru di FB. Walaupun nggak ada yang nyambung dan nggak ada yang mau kenalan lebih jauh sama aku, tapi pastinya kamu juga akna berfikir kalau aku nggak pernah bisa serius sama kamu, aku orangnya nakal masih suka nyari cewek lain. Satu hal yang belum aku ceritakan sama kamu yaitu tentang sintia, kalau di FB namanya Sintia jannah nur anggraini sama FB satunya sintia ajah. Sintia, dia sekolah di SMK N 44 Jakarta, dia anak kuningan jawabarat tapi kecil dan besarnya di Jakarta, sama kaya keluarga istrinya masku yang nikah di Jakarta kemaren. Awal aku kenal sintia itu pas nikahannya masku di Jakarta. Waktu itu tika (adik iparnya masku) jadi pager ayu sama sintia dan 2 orang temannya yang aku nggak tahu namanya. Kamu tentu masih ingat kan pas kita di Jakarta kita hamper nggak komunikasi selama 2 minggu. Saat itu aku mendapat sedikti angina segar. Ketika pesta pernikahan lagi break, aku sama keluarga pergi ke monas maen bola. Saat itu aku liat kotak masuk dari si tika, dia sms “mas kris dapat salam dari pager ayu”. Melihat sms itu, aku jadi semangat walaupun aku sebenarnya sedih hubungan kita sedang renggang. Ketika aku Tanya-tanya ternyata memang salam itu dating dari pager ayu sintia dan temenya yang nggak terlalu cantik ayng sudah aku amati sebelumnya. Dalam istilah jawa mungkin ini disebut “gayung bersambut”. Akupun dijakarta nggak pernah ngobrol langsung sama sintia karena saat itu rame and aku malu sekali banyak orang, so semuanya berawal di SMS. Aku merasa sedikti terhibur oleh sintia, bahkan aku tidak merasa kehilangan kamu saat itu. sampai akhirnya kebodohankupun menguasai diriku dan memutuskan hubungan dengan kamu, karena aku piker masih ada sintia yang bisa mencintaiku dan mau menerima aku apa adanya, bukan kamu yang aku cintai dan mau menerima aku dengan segala persyaratannya. Sintiapun study tour perpisahan kelas di jogja tanggal 20-23 Mei kemarin. Hal ini ternyata di luar dugaan, keberadaanya di jogja selama 2 hari tidak memberikanku kesempatan untuk berbincang-bincang sama sintia, aku cuma mengantarkan titipannya si tika dan getuk pesenannya sintia. Sejak saat itu akupun mulai sedikit-demi sedikit menghindari sintia, dia bukan sosok yang cocok sama aku. Dia terlalu kecil, dia terlalu konseptual, dia terlalu lurus dalam menyikapi hidup. Aku akui dia memang sosok yang nyaris sempurna, dia pintar, agamanyapun kuat, wajahnya juga lumayan, putih mulus tanpa jerawat, walaupun nggak chinese dan nggak memiliki wajah oriental, tapi buat aku itu lebih dari cukup. Dia orang yang nggak mau pacaran, dia mau smsn tiiap hari, bahkan jalan tapi tanpa status pacaran. Mungkin karena dia islam banget jadi dia hanya kenal yang namanya taaruf. Hal ini yang membuat aku mundur teratur. Sekarang akupun nggak ada target, nggak ada kenalan lain yang bisa membuat dan mengalihkan perhatianku dari kamu. Itu sekilas perkembanganku tentang asmaraku, sekarang beralih ke kesehatan dan keuangan, halaaahhh malah kaya ramalan bintang aja,heheheeee. Aku nggak sering ke perpus pusat, apalagi perpus fip, tapi waktu itu sempat aku bertemu beberapa teman-teman kita, kaya ichal, radith, maya, de el el. Yang aku kaget ketika ichal bilang “kamu kok tambah kurus di, eh gimana si hana skripsinya sampe mana?” akhirnya muncul juga pertanyaan yang paling gue benci yaitu pertanyaan tentang kamu, lah wong aku aja nggak tahu kabar kamu. Mau jujur takut dikira ember, nggak jujur juga nggak tahu harus beralasan apa. Walaupun dengan gelagepan aku tetap jawab kalau kamu masih ngurus surat-surat penelitian. Kamu pasti bingung intinya apa???hohohoooo… intinya sih aku mau bilang kalau aku tambah kurus. Hampir semua orang bilang aku tambah kurus, apalagi ketika kita masih awal putus, aku susah tidur, susah makan, ya pokoknya gitulah kaya pemeran-pemeran eptipi,heheheee. Awalnya sich aku hampir tiap hari makan cuma sekali, tapi lama-kelamaan orang-orang mulai koment kalau aku badanya tambah kurus,keliatan lemas, mata juga udah kaya listrik belum dibayar 3 bulan. Jadi dengan teramat sangat terpaksa sekali dan mengingat kondisi kesehatanku, aku kembali normal yaitu makan 2-3x sehari. Nggak penting banget kan mbahas makan, apa hubungannya coba cinta sama makan??heheheeeee. yang jelas sampai sekarang aku masih kurus beib, kalaupun kamu liat aku pasti kamu akan mikir 1000x buat balikan sama aku. Nggak cuma berantakan pikiran, masa depan, bahkan aku berantakan dari segi tampilan. Pokoknya semua tentang aku rusak. Ngggak sadar aku udah nulis 3 halaman, ya udah beib dilanjutin minggu depan dengan cerita kedekatan aku sama niken, olif/kholifah, dan beberapa orang-orang dumay (dunia maya) yang tentunya kamu sudah bisa menebak endingnya kaya apa.heheheeee. Aku nulis ini jam setengah dua malem, karena aku terbangun dan nggak bisa tidur lagi, ditambah galang sama temen-temennya ngegame berisik. Aku nggak tau mau nulis apa di akhir surat ini aku Cuma bisa nulis “makasih udah baca…” hehehee

Selasa, 05 Juni 2012

Kuldesak (Jalan Buntu)

hari ini tepat 13 hari setelah hari ulang tahunku yang ke 23 yaitu 23 Mei 1989. atau sekitar 39 hari sejak ketok palu hubunganku dengannya. sampai hari ini entah kenapa aku masih berharap untuk mendapatkan dia kembali walaupun kenyataannya sulit sekali. tadinya aku berfikir bahwa memutuskan dia merupakan langkah yang tepat, langkah yang baik untuk semuanya. ternyata aku salah, justru itu hanya menambah keterpurukanku. kebodohan yang aku perbuat kini menjadi penyesalan yang belum bisa aku hilangkan sampai saat ini. ternyata rasa sakit ketika aku kehilangan dia jauh jauh lebih sakit daripada rasa sakit ketika aku bersama dia dengan segala dilemanya. segala usaha telah aku perjuangkan hingga aku memutuskan untuk tidak melanjutkan dan mengakhiri semua tentangnya, semua tentang aku dan dia. kenapa semua bertepatan dan sekan inilah takdir yang allah tentukan untuk kami??disaat aku putuskan dia, di saat itulah dia hadir dengan segala kelebihan dan dukungan dari semuanya. aku benar-benar salah dan kalah dalam hal ini. aku hanya bisa berdoa dan berharap kalau memang dia jodohku maka mudahkanlah jalanku untuk kembali padanya, tapi jika dia bukan jodohku, maka mudahkanlah aku dalam menghilangkan semua tentangnya... entah kenapa setiap aku mengingat semuanya aku benci sama yang namanya Handoko dan smeua yang terlibat di dalamnya termasuk keluarganya dan keluarga hana. mungkin itu seperti dendam yang sudah tertanam dalam diriku. aku takut semakin lama aku berada dalam situasi ini akan semakin banyak doa-doa buruk yang aku ucapkan untuk mereka. perasaan ini masih labi. terkadang aku sudah berfikir dewasa dan sudah berfikir untuk tenang tapi terkadang aku juga masih belum bisa merelakan semuanya. sikapnya yang dingin membuatku penasaran, masih berharap dan entah kenapa masih belum percaya dengan apa yang sudah diucapkan olehnya. aku percaya masih ada secercah harapan yang tersisa dari hubunganku selama bertahu-tahun dengannya. aq sendiri hanya berharap keajaiban datang padaku, semoga dia dapat kembali padaku dengan segala keikhlasannya menerima aku apa adanya. seandainya dia kembali aku berjanji akan berusaha lebih baik dari sebelumnya. sebulan lebih sejak berakhirnya hubunganku denganya membuat aku tersadar akan kesalahn-kesalahanku di masa lalu. aku mulai tersadar tapi etahlah sepertinya semuanya sudah terlambat.

Senin, 14 Mei 2012

The Second Choice

Mungkin kamu masih bisa tidur lelap tanpa harus memikirkan semuanya Mungkin kamu masih bisa makan enak tanpa harus memahami semuanya Mungkin kamu masih bisa tersenyum manis tanpa harus merasakan semuanya Mungkin kamu bisa melakukan semuanya tanpa harus mengalaminya Tapi Aku.... aku disini memikirkannya aku disini memahaminya aku disini merasakannya aku disini mengalaminya Aku hanya... menjadi bagian dari kasalahan menjadi bagian dari kekalahan menjadi bagian dari penyesalan menjadi bagian dari kegelapan menjadi bagian dari kesenyapan Mungkin aku percaya kalau cinta itu tidak ada tapi aku percaya kalau kesempatan itu ada semakin jauh kamu menghilangkannya maka semakin dekat aku untuk mengadakannya aku tak bermaksud memaksa hanya ingin memperjuangkan cinta aku tak bermaksud menyiksa hanya ingin menghilangkan asa aku tak bermaksud egois hanya ingin bersikap optimis aku hanyalah hembusan angin lalu… tak memiliki arti, dan tak berarti… tak memiliki makna, dan tak bermakna… tak memiliki rasa, dan tak berasa… semua rasa berbalut dengan asa… membelenggu dalam jiwa,,, mengoyak setiap rasa… membunuh jiwa dan raga… sebuah cerita yang mungkin tak bermakna,,, sebuah cerita yang mungkin tak berarti,,, tapi ini adalah sebuah perjalanan,,, perjalanan mencari arti,,, perjalanan mencari makna,,, Aku tak menyangka kalau akhirnya akan menjadi seperti ini. dulu saat aku menyadari semuanya, saat aku menyadari kamu tak punya rasa, aku pikir mungkin aku lebih baik pergi. pergi meninggalkan kenangan, memberikan kamu hembusan kebahagiaan bersama orang lain yang layak untukmu. aku hanya berfikir bahwa itu hanya akan membuat rasa sakit, karena semuanya berdiri di atas keterpaksaan. aku memulainya dan aku juga mengakhirinya. Ternyata rasa sakitku ketika jauh dari kamu lebih sakit daripada ketika aku merasakan rasa sakit bersamamu. Mungkin ini tentang waktu, mungkin ini tentang kebiasaan, atau mungkin ini tentang pelajaran rasa sakit. Aku benar-benar memilih jalan yang salah. Kini aku berada di persimpangan jalan. Kembali tak mampu,ke depanpun tak mau. Bagaimanapun juga... ya sudahlah, toh semua itu sudah terjadi. toh kamu juga nggak akan pernah mau mengerti bagi kamu kata-kata di atas tak lebih dari sekedar “intermezo”. Aku tahu aku salah, banyak kesalahan yang pernah aku perbuat selama 2 tahun bersamamu. aku mulai tersadar ketika setengah bulan jauh dari kamu. seandainya masih ada kesempatan, akupun akan memperbaikinya semaksimal mungkin. Aku tidak akan berusaha membahagiakan kamu, tapi aku akan berjanji untuk membahagiakan kamu bagaimanapun caranya, walaupun dengan pengorbanan nyawa.... aaaarrrkkkhhhh.... agaknya semua itu terlalu berlebihan. aku terlalu bodoh untuk memahami semuanya. aku tak lebih dari anak kecil yang penuh emosi. penuh obsesi, penuh ambisi, dan penuh dengan basa-basi. “Hidup itu Pilihan” dan kamu sudah memilih apa yang menjadi pilihanmu. Pilihan yang tentunya sudah kamu pikirkan matang-matang. Mungkin sampai sekarangpun aku masih bodoh. masih bersikukuh mempertahankan semuanya. aku hanya mempertahankan rasa sakit. mempertahankan keyakinan tanpa kekuatan. banyak hal yang seharusnya aku bicarakan ke kamu. tapi mau bagaimana lagi, semua sudah menjadi kesalahan, semua sudah menjadi kekalahan. tadinya aku berfikir mungkin aku kalah jumlah, tapi aku tidak kalah tanding. tapi semua itu salah. aku ternyata kalah jumlah dan aku kalah tanding. aku masih berharap kemungkinan itu ada, walaupun keyakinan sudah tidak ada. Cukup sudah aku berbicara panjang lebar tak berguna. aku cuma kamu ingin tahu beberapa hal : 1. Aku masih belum percaya kalau rasa cinta itu sudah tidak ada. walaupun aku berkeyakinan, tapi aku juga tak punya kekuatan untuk mempertahankan dan memperjuangkan semuanya. dan akhirnya aku hanya bisa pasrah dengan semuanya, aku menunggu keajaiban untuk harapan itu. 2. Kamu sudah memilih seseorang sesuai dengan pilihan orang tuamu dan kamupun menyetujuinya karena di situlah kamu bisa menemukan kebahagian jasmani dan rohani kamu, seseorang yang memang jauh lebih pantas daripada aku. Kamu sudah memilih handoko,,, seseorang yang memiliki prospek cerah, tidak seperti aku yang tidak punya masa depan. Aku menyadari memang aku tidak punya sesuatu untuk dibanggakan, tapi aku percaya nasibku bukan hanya hari ini saja, tetapi juga esok. Seberapapun aku berusaha, kamu tetap akan memilih pilihan orang tua kamu. meskipun sakit aku mendengar semua itu, namun aku mencoba SABAR dan SADAR dengan keadaan ini. Meskipun aku mulai kehilangan keseimbangan, meskipun aku mulai kehilangan rasional, namun aku berusaha untuk tetap tidak memaksakan kehendakku. Sejujurnya saja sampai matipun aku tidak akan pernah rela kamu dengan yang lain. tetapi mendengar pengakuan kamu sendiri, aku tidak bisa berbuat apa-apa, aku “Speechless”. Dalam hal ini aku terlihat jahat. aku begitu egois, aku begitu arogan. semua yang kulakukan semata-mata untuk kepentingan dan kebahagianku sendiri. Namun jauh daripada itu, aku masih teramat sangat mencintai kamu. aku masih mau berusaha dan berjanji untuk kamu. untuk semua yang pernah diperjuangkan meski hanya sesaat. dipersimpangan jalan ini, aku mulai untuk memutuskan jalan mana yang akan kulewati setelah ini. jalan itu bukanlah jalan kembali, dan juga bukan jalan ke depan yang aku lewati. aku akan melewati jalan samping, entah kanan ataupun kiri. aku tidak akan memilih kamu dan tidak akan memilih dia. Jika kamu sudah bersikeras, maka akupun tidak akan memaksa. aku akan berusaha untuk melupakan kamu, melupakan semuanya. melupakan semua yang telah terjadi, melupakan semua yang pernah terjadi, dan melupakan apa yang sedang terjadi. Aku tahu ini sulit bagiku untuk semuanya. namun aku juga harus bisa menghargai kamu walaupun aku harus menanggung semua kesakitan ini. Aku akan berusaha untuk tidak mengganggumu dan mengusik kamu. Semua rasa sakit ini akan hilang secara perlahan oleh waktu dan kehidupan yang telah Allah gariskan untukku dan untukkmu. kalau memang materi yang kamu inginkan akupun bisa memberikan walaupun dengan waktu yang tidak bisa ditentukan. Perasaan yang ada seakan tak bermakna karna harta. Aku berjanji akan berusaha, namun semua itu percuma, semua itu sia-sia. Mungkin inilah jalan yang Allah tunjukan pada kita, jalan yang Allah takdirkan untuk kita. Semua menjadi sebuah keterlambatan. Keterlambatan kesadaran, keterkambatan kebahagiaan, keterlambatan semuanya. sehingga perbaikanpun tak berguna. Perbaikan hanya bagian dari spekulasi untuk kembali. Spekulasi yang tidak berarti. Kemungkinan yang sulit untuk dipahami. dan semuanya membuatku tak mengerti skenario apa lagi yang Allah rencanakan untukku, untukkmu, untuk kehidupanku, dan untuk kehidupanmu. Aku tahu semua itu sudah terlambat. tapi setidaknya aku selalu berusaha untuk mengingat apa yang kamu inginkan agar menjadi bagian dari tujuan hidupku yaitu membahagiakanmu. Aku berikan setangkai bunga mawar dengan cincin yang sudah kusematkan di jariku dan satu lagi yang kuberikan untukmu. Aku tidak meminta kamu memakainya. Aku juga tidak meminta kamu untuk mengenangnya. bagiku kamu menyimpannya saja sudah lebih dari cukup. Aku tidak tahu apakah cincin itu pas di jarimu. Aku hanya tahu keinginanmu tanpa tahu ukurannya. secara pribadi aku melamarmu, memberikan janji kebahagiaan untukmu. meskipun itu tak mungkin, akupun juga tidak terlalu berharap banyak. Aku hanya bisa mengucapkan “Selamat” semoga apa yang kamu pilih merupakan jodohmu, benar-benar kebahagiaan yang kamu cari selama ini. Akupun akan mencari kebahagiaan lain selain kamu, meskipun kebahagiaanku hanya di kamu. Jika kamu berusaha untuk mencari kebahagiaan selain aku, maka akupun akan berusaha pula untuk mencari kebahagiaan selain kamu. meski butuh waktu lama tapi akan terus kucoba mencari kebahagiaan selain darimu, kebahagiaan selain kamu kamu dan kamu. Aku akan berusaha untuk tidak kembali ke kamu, meskipun aku juga selalu membuka pintu hatiku untukmu kapanpun, dimanapun. Aku teringat dengan kejadian waktu pertama kita kenal dulu, kamu menolakku dan menerima orang lain, akhirnya kamu memilih sesuatu yang salah. Meskipun rasa sakit ini sama seperti rasa sakit ketika kamu menolakku dan memberikan pilihan yang salah, tapi aku tetap berdoa semoga pilihanmu kali ini benar. Kalau kamu memintaku untuk melupakan semuanya, maka sebaliknya aku juga akan memintamu untuk melupakanku selamanya. tanpa komunikasi, tanpa pertemuan, tanpa adanya alasan. Aku takut aku menjadi pilihan keduamu seperti waktu itu. Jika memang harus berakhir, maka aku ingin akhir dengan tuntas tanpa bekas, tuntas tanpa batas. Aku terlalu mencintai kamu, aku tidak ingin berlarut-larut dalam kesedihan. aku tidak ingin “BERHARAP DALAM SENYAP” Aku tahu kamu mungkin masih belum paham dengan kata-kataku, nggak paham dengan bahasaku. Intinya bahwa “ya sudahlah kalau memang itu sudah keinginan kamu sesuai dengan keinginan keluarga kamu. Aku akan pergi jauh, sejauh kamu membuang perasaanmu kepadaku. And The Last... Terimakasih untuk semua yang pernah kamu berikan. Terimkasih untuk semua yang pernah kamu luangkan. Terimakasih untuk smeua yang pernah dijalani bersamamu. Terimakasih untuk semuanya... Maaf kalau selama ini aku belum bisa nepati janjiku. Maaf kalau selama ini aku belum bisa bahagiain kamu. Maaf kalau selama ini aku banyak salah sama kamu. Maaf untuk semuanya yang belum sempat... Kalaupun kita tidak berjodoh, semoga Allah memudahkan untuk kita saling melupakan,,, kalau memang berjodoh, semoga Allah memudahkan untuk kita kembali memperbaiki semuanya,,, Apapun yang terjadi,,, semoga menjadi jalan terbaik untuk kita semua...

Minggu, 27 November 2011

Just Silent



Everything will be fine,,,,
mugnkin hanya itu yang bisa aku katakan dan aku jadikan sebagai motivasi dalam hidupku saat ini...

Minggu, 16 Oktober 2011

Just Smile


entah bagaimana aku harus memulai keluh kesah ini,,,,
semuanya serba salah, semuanya serba sulit, dan semuanya serba

Rabu, 24 Agustus 2011

Agent of Change


merdeka!!! sebuah harga mahal yang harus dibayarkan oleh bangsa indonesia 66 tahun yang lalu, namun apakah sampai sekarang kita benar-benar sudah merdeka???banyak orang yang bilang kita masih belum merdeka, namun alasan yang diungkapkan mash belum spesifik, lalu dimanakah letak belum merdekanya???. delapan hari kita sudah melewati peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 66, namun sepertinya tidak ada sesuatu yang membekas, semuanya bagai angin lalu, tak ada yang berarti dari peringatan 66 tahun kemerdekaan republik indonesia. apakah kita sedang berbenah ataukah hanya statis diam ditempat. semua elemen masyarakat kurang menghargai dan menyadari apa makna kemerdekaan sehingga semuanya hanya berjalan biasa saja.
dalam tatanan masyarakat kita sebenarnya ada tiga golongan, yaitu :
1. Golongan Atas => para pejabat dan konglomerat
Golongan atas cenderung sulit untuk mengalami perubahan karena mereka berada di zona aman dengan berbagai fasilitas dan kemudahannya untuk melakukan apa saja sehingga merka cenderung bertahan dengan semua kondisi yang ada.
2. Golongan Menengah => para pelajar dan kaum cendekia
Golongan menengah merupakan golongan yang punya potensi untuk merubah dan berubah dari keadaan yang ada, tentunya beruba ke arah yang lebih baik sehingga disebut "Agent Of Change". Denga ilmunya diharapkan mampu menimbulkan kepekaan terhadap lingkungan baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial sehingga mampu mengubah negara menjadi lebih baik.
3. Golongan Bawah => rakyat biasa yang tergolong ekonominya menengah kebawah
Golongan ini cenderung sulit untuk merubah dan berubah dari keadaan karena terlalu takut dengan golongan atas. sebagian besar golongan bawah menggantungkan hidpnya dari mata pencaharian dari golongan atas.
kemudian apa yang harus diubah dan bagaimana mengubahnya??setidaknya itu menjadi pertanyaan besar bagi seluruh lapisan masyarakat indonesia. dengan berbagai permasalahan yang ada diindonesia, itu sudah cukup menjadi alasan kenapa kita harus berubah, merubah pola pikir, mengubah kebiasaan dan mengubah paradigma. kita sepertinya membutuhkan sosok budi utomo, dimana belum ada pemersatu untuk mengubah bangsa indonesia, semua perubahan dan perjuangan hanya sebatas ruang lingkup profesi. meskipun pada zaman sekarang perjuangan tidak harus mengangkat senjata apa lagi bambu runcing, semua berjuang sesuai keahlian dan kemampuan sesuai profesinya. seorang guru berjuang dengan mendidik anak bangsa agar menjadi pintar dan mampu membawa indonesia dlaam kangah internasional, seorang petani berjuang dengan hasil pertanianya untuk memenuhi kebutuhan dan mengekspor ke luar negeri, begitu juga dengan seorang petani, seorang pedagang, dll. pada kenyataanya kita hanya menjadi budak di negeri sendiri, kita hanya menjadi buruh dari perusahaan asing maupun perusahaan lokal yg bergabung dengan Penanam Modal Asing. bayangkan saja gaji seorang petani seharian disawah hanya diberi upah kurang dari Rp 50.000,- namun pekerja asing digaji denga hitungan jam. lalu bagaimana mengubah semua ini??tentunya harus ada peran dari berbagai pihak, pemerintah sebagai wadah dan alat pemersatu rakyat masih didominasi oleh penjahat kerah putih (koruptor).